Mengenal Cabai Rawit, dari Manfaat, Nutrisi, hingga Cara Menanamnya

Beberapa minggu terakhir, harga cabai rawit merah mahal. Berkisar antara Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram.



Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, kenaikan harga cabai rawit disebabkan gagal panen ada di sejumlah sentra produksi akibat tingginya curah hujan.


Bisa dibilang harga cabai selalu mengalami kenaikan signifikan setiap tahunnya. Bisakah kita menanam cabai sendiri?


Tentu saja bisa. Namun sebelum membahas budidaya cabai rawit, mari berkenalan dulu dengan si kecil yang pedas ini.Dilansir dari laman resmi Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, hortikultura.litbang.pertanian.go.id, cabai rawit (Capsicum frutescens) termasuk dalam famili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun).


Cabai rawit dapat hidup sewaktu 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi.Cabai rawit digunakan bagi sayur, bumbu masak, asinan dan obat.


Dilansir SehatQ, cabe rawit mengandung capsaicin yang membuatnya berkhasiat bagi kesehatan. Capsaicin inilah yang membuatnya terasa pedas.


Semakin tinggi kandungan capsaicin, akan semakin pedas rasanya.


Secara medis cabai rawit telah lama digunakan sebagai bagian dari pengobatan alternatif atau herbal.


Manfaat cabe rawit beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menekan rasa lapar. Berikut ulasannya:


Baik bagi sistem pencernaan. Kandungan dalam cabai rawit bisa melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut.

Baik bagi metabolisme tubuh. Kandungan capsaicin dalam cabe rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme seseorang.

Mengurangi nafsu makan dan merasa kenyang lebih lama.

Kandungan capsaicin berpotensi menurunkan tekanan darah

Kandungan capsaicin dapat meredakan nyeri apabila diaplikasikan lantas ke kulit.

Potensi sembuhkan penyakit autoimun psoriasis

Menurunkan risiko terjadinya kanker. Kandungan capsaicin dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Namun jangan berlebihan mengonsumsi cabe rawit karena dapat menyebabkan sakit perut.


Orang yang mengonsumsi obat pengendali tekanan darah juga sebaiknya berkonsultasi dulu sebelum makan cabe rawit dalam jumlah banyak.


Kandungan nutrisi cabai rawit

Ngga hanya bermanfaat bagi kesehatan, cabai rawit juga populer digunakan sebagai bumbu masakan.


Kandungan nutrisi dalam satu sendok makan (5 gram) cabai rawit yakni:


Kalori: 17

Lemak: 1 gram

Karbohidrat: 3 gram

Serat: 1,4 gram

Protein: 0,6 gram

Vitamin A: 44 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin E: 8 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin C: 7 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin B6: 6 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin K: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Mangan: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Potasium: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Riboflavin: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Budidaya

Budidaya cabai rawit secara awam ga berbeda jauh dengan budidaya cabai merah.


Namun yang harus diperhatikan merupakan jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yang panjang, pemupukannya lebih banyak.


Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.Persyaratan tumbuh Cabai rawit dapat ditanam ada di dataran rendah maupun ada di dataran tinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam ada di ketinggian antara 0-500 m dpl. Produksi pada ketinggian ada di atas 500 m dpl tak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang. Tanaman ini dapat tumbuh ada di tanah gembur, kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).

 Cara menanam cabai rawit bagi pemula Dalam pemberitaan Kompas.com 26 Februari 2021, ada tips bagi menanam tanaman cabai rawit seperti dikutip dari kanal Youtube Makmur Farm. Berikut caranya:


 1. Sediakan tanah Hal pertama yang perlu dijalankan dalam menanam cabai rawit yaitu menyediakan tanah terlebih dahulu sebagai bahan media tanam. 


2. Siapkan cabai rawit Kemudian, siapkan bahan utamanya, yaitu cabai rawit. Kupas cabai rawit hal yang demikian dan ambil bijinya bagi nanti ditaburkan ke tanah yang telah disediakan. 


3. Siapkan pot Selanjutnya, siapkan pot tanaman bagi engkau letakkan tanah. Ambil pot kecil dengan lubang drainase bagian bawah, tutup lubang dengan batu kecil dan isi dengan campuran pot. 


4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos Siapkan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir, lalu campurkan. Dalam campuran pot ini anda akan mempersembahkan tingkat perkecambahan 90 sampai 95 persen dengan mudah. Masukkan campuran kompos dan tanah pasir ke dalam pot. Ratakan campuran tanah dengan lembut menggunakan tangan bagi menghilangkan celah udara.


 5. Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit Setelah tanah anda masukkan ke dalam pot secara merata, siram tanah hal yang demikian dengan air agar tanahnya basah. Selanjutnya taburkan biji cabai rawit secara merata pada permukaan tanah campuran ada di dalam pot, dan pastikan biji ga tumpang tindih. Setelah cabai disebarkan merata ke campuran tanah ada di pot, tutupi lagi biji cabai rawit dengan lapisan tanah campuran yang sama, tutupi tipis saja. 


6. Siram dan simpan Biji cabai rawit yang telah ditanam ada di campuran tanah pada pot perlu disirami air secara menyeluruh. Kemudian simpan pot ada di letak teduh sebagian atau ada di bawah jaring net maupun ada di bawah sinar matahari gak segera sewaktu 8-12 hari. Biji cabai rawit akan mulai berkecambah setelah 8-12 hari.


7. Saat daun tumbuh, sirami lagi Saat daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh, siramkan air menggunakan botol minum plastik yang tutup botolnya dilubangi. Siramkan air secara perlahan dengan menjaga agar mulut botol penyiram sedekat mungkin dengan permukaan tanah. 8. Pindahkan setelah 25 hari Ketika bibit tanaman cabai rawit punya 3-4 daun orisinil (setelah 25 hari), Anda dapat memindahkannya ke pot lain dengan media tanam baru agar cepat tumbuh. Keluarkan bibit dengan hati-hati dengan menjaga bola akarnya utuh. Lakukan ini dengan menggunakan sekop atau alat berkebun lainnya. 


9. Siapkan media tanam baru Siapkan media tanam baru bagi tanaman cabai rawit, yang terdiri dari 50 persen tanah kebun, 30 persen kompos organik, dan 20 persen sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat). Masukkan campuran media tanam ini ke pot baru yang lebih gede. Tanam banyak bibit dalam wadah atau pot gede bagi pertumbuhan yang lebih baik. Bagi itu, gali lubang kecil ada di media tanam baru sedikit lebih panjang dari bola akar bibit dengan tanganmu. Jaga jarak masing-masing bibit tanaman cabai rawit sekitar 6-7 inci bagi menyuguhkan jarak pertumbuhan pada masing-masing tanaman.


10. Biarkan sewaktu 2-3 hari Kini, semasa 2-3 hari simpan pot ada di bawah sinar matahari gak lantas dan siram dengan air hanya bila tanah bagian atas terasa kering bagi disentuh. Setelah 3 hari potong daun tanaman cabai rawit. Cukup potong bagian atas daun bagi memaksa tanaman mengerjakan banyak batang samping. Semakin banyak batang samping, semakin banyak cabai rawit yang akan dihasilkan. Hanya dalam beberapa hari tanaman akan lebih lebat. 


11. Perawatan Lakukan perawatan dengan rutin sewaktu 143 hari lebih sampai tanaman cabai rawit berbuah.


SUMBER : https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/170200223/mengenal-cabai-rawit-dari-manfaat-nutrisi-hingga-cara-menanamnya?page=all

Komentar